Renungan PINGGIR : YESAYA 44 : 1 – 8
Siapakah Yesyurun ??? Dari kata Ibrani “Y@shuruwn” = yang lurus, yang benar, yang setia. Dari asal kata “yasar” = hukum, lurus, tegak. Ini nama simbolik untuk Israel dengan gambaran karakter yang ideal. Yesyurun disamakan dengan “hai hamba-Ku Yakub”. Bahkan kepada Yusyurun disampaikan janji indah dan harmoni seperti warna-warni pelangi yang membentang di langit dan memayungi bumi, sebagaimana dalam Yesaya 44:3 “Sebab Aku akan mencurahkan air ke atas tanah yang haus, dan hujan lebat ke atas tempat yang kering. Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas keturunanmu, dan berkat-Ku ke atas anak cucumu”. Kasih sayang Tuhan sangat Agung dan Mulia memberkati Yesyurun, ada 3 berkat dalam nas ini : (1) berkat atas tanah, “tanah yang haus” akan menerima curahan air seperti orang yang haus selalu mendapatkan air minuman yang melegakkan, (2) berkat “menerima pencurahan Roh” kepada keturunan Yesyurun, ini berkat yang melampaui berkat pertama sebagai “berkat materi”, maka berkat kedua ini adalah “berkat spiritual” yang melampaui berkat ketiga. Dengan berkat ini mereka akan merasakan penjagaan dan perlindungan Allah di waktu siang Roh menjaga mereka dalam benteng-kuasa-Nya, dan di waktu malam Roh membungkus mereka dalam selimut kasih-Nya. (3) berkat keturunan, di mana anak cucu akan dipenuhi dengan berkat materi dan berkat spiritual. Bukan cuma generasi di zaman itu, tapi bagi siapapun yang disapa sebagai Yesyurun, mereka yang setia, lurus, benar dan tegak dalam Tuhan. Istilah yang kedua dalam perikop adalah “gandarusa”, dalam Yesaya 44:4 “Mereka akan tumbuh seperti rumput di tengah-tengah air, seperti pohon-pohon gandarusa di tepi Sungai”. Kata “gandarusa” Ibrani “arab” = haarabim, pohon dengan daun dan batangnya berwarna eksotic, yang bermanfaat juga untuk kesehatan. Pertumbuhannya baik karena banyak air dan dekat dengan Sungai, tak pernah mengalami kekeringan. Demikianlah berkat kepada Yesyurun, sebagai pohon “gandarusa” yang akan disebutkan sebagai “kepunyaan Tuhan”, “yakub”, dan “Israel”.
Siapakah yang dapat memberi sebutan Yesyurun, dan memberi berkat gandarusa kepada Israel. Raja atau pemimpin bangsa-bangsa ??? Jika mereka mengklaim dapat dan mampu memberikannya, maka Allah menantangnya, sebagaimana yang disebutkan Yesaya dalam Yesaya 44 : 7. Allah menyatakan bahwa Ia adalah TUHAN, dan Raja, serta Penebus Israel. Ia adalah yang TERDAHULU dan yang TERKEMUDIAN. Perkataan yang juga dikutip rasul Yohanes dari pulau Patmos dengan berksaksi tentang Kristus “Aku adalah alfa dan Omega” ( Wahyu 1:8). Kata-kata penghiburan kepada Israel yang berada di tanah pembuangan, sekaligus kepada gereja mula-mula yang sedang teraniaya dan sengsara. “Awal” dan “akhir”, bukan cuma menunjuk waktu dan keadaan, tapi menunjuk pada segala perkara yang dialami, dihadapi, dirasakan, dan diharapkan setiap orang percaya, maka Allah berkuasa atasnya Ia mengendalikan, berdaulat, berkuasa atas semuanya. Yesyurun dipanggil untuk menjawab panggilan “kamu adalah saksi-saksi-Ku” ( Yesaya 44:8b). Percaya dan yakni sepenuhnya janji-jani Allah.
Lagu “Gereja Bagai Bahtera” PKJ Nomor 105, karya Teolog dan Komponis Jerman Martin G. Schneider, 1963. Menyampaikan realitas kontemporer pergumulan gereja, ungkapan dalam ayat 1 “Mengamuklah samudera dan badai menderu; gelombang zaman menghempas, yang sulit ditempuh. Penumpang pun bertanyalah selagi berjerih” seperti dihadapi GMIM sekarang ini. Tapi Allah tidak berubah Kuasa, Kasih, dan Pertolongan-Nya. Gereja sejati dipanggil untuk Mengabarkan Injil, sebagai tugas utamanya. Untuk melaksankannya, GMIM mesti siap untuk terus menerus mengalami proses PEMURNIAN. Amin

